3.5 Jelaskan Elemen Pengendalian Internal (versi COSO)

3.5 Jelaskan Elemen Pengendalian Internal (versi COSO)

Pengendalian internal memiliki lima elemen atau komponen yaitu :
Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian ini amat penting karena menjadi dasar keefektifan unsur-unsur pengendalian intern yang lain. Adapun faktor yang membentuk lingkungan pengendalian meliputi ;
Integritas dan nilai etika
Komitmen terhadap kompetensi
Dewan direksi dan komite audit
Filosofi dan gaya operasi manajemen
Struktur organisasi
Penetapan wewenang dan tanggung jawab
Kebijakan dan praktik sumberdaya manusia
2. Penilaian Risiko
Mekanisme yang ditetapkan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko-risiko yang berkaitan dengan berbagai aktivitas dimana organisasi beroperasi
Berkaitan dengan penilaian risiko, manajemen juga harus mempertimbangkan hal-hal khusus yang dapat muncul dari perubahan kondisi, seperti
Perubahan dalam lingkungan operasi
Personel baru
Sistem informasi yang baru atau dimodifikasi
Pertumbuhan yang cepat
Teknologi baru
Lini, produk, atau aktivitas baru
Operasi diluar negeri
Perrnyataan akuntansi

3. Informasi dan Komunikasi
Informasi dan komunikasi merupakan elemen-elemen penting dari pengendalian internal perusahaan, sebab sistem ini memungkinkan entitas memperoleh informasi yang diperlukan untuk menjalankan, mengelola, dan mengendalikan operasi perusahaan.

4. Aktivitas Pengendalian
Ini ditetapkan untuk menstandarisasi proses kerja untuk menjamin tercapainya tujuan perusahaan dan mencegah terjadinya hal-hal yang tidak beres /salah. Aktivitas pengendalian ini dapat dikategorikan melelui :
Pemisahan tugas
Bermanfaat untuk mencegah adanya tindak kecurangan.
Pengendalian pemrosesan informasi
Pengendalian fisik
Review kerja

5. Pemantauan
Sistem pengendalian intern yang dipantau maka kekurangan dapat ditemukan dan efektifitas pengendalian meningkat. Pemantauan / monitoring penting karena berkaitan dengan pencapaian target/tujuan.

Sumber : https://eviasiyah.wordpress.com/2013/12/06/3-7-sebutkan-dan-jelaskan-elemen-pengendalian-internal-versi-coso/
 

3.4 Jelaskan Pengertian Pengendalian Intern

3.4 Jelaskan Pengertian Pengendalian Intern

1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern
Sistem informasi akuntansi sebagai sistem yang terbuka tidak bisa dijamin sebagai suatu sistem yang bebas dari kesalahan maupun kecurangan. Pengendalian intern yang baik merupakan cara bagi suatu sistem untuk melindungi diri dari tindakan-tindakan yang merugikan. Dalam arti sempit, pengendalian internhanya dibatasi pada kegiatan pengecekan, penjumlahan, baik penjumlahan mendatar maupun penjumlahan menurun.

Pengendalian intern secara luas, diantaranya ;
a. Batasan pengendalian intern, sebagai suatu sistem pengendalian yang meliputi struktur organisasi beserta semua metode dan ukuran yang diterapkan dalam perusahaan, dengan tujuan untuk :
mengamankan aktiva perusahaan
mengecek kecermatan dan ketelitian data akuntansi
meningkatkan efisiensi
mendorong agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh segenap jajaran organisasi
Ringkasnya bahwa pengendalian intern tidak hanya meliputii pekerjaan pengecekan tetapi juga meliputi semua sistem kerja yang terjadi dalam perusahaan dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.
Dari definisi pengendalian intern yang dikemukakan tersebut diatas  dapat ditemukan beberapa konsep dasar berikut :
Pengendalian intern merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan tertentu, atau merupakan suatu rangkaian tindakan yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan
Pengendalian intern bukan hanya terdiri dari pedoman, kebijakan, formulir, namun dijalankan oleh orang dari setiap jenjang organisasi, yang mencakup dewan komisaris, manajemen dan personil lain.
Pengendalian intern diharapkan mampu memberikan keyakinan memadai, bukan keyakinan mutlak bagi manajemen dan dewan komisaris entitas. Keterbatasan yang melekat dalam semua sistem pengendalian intern dan pertimbangan manfaat serta pengorbanan dalam pencapaian tujuan pengendalian, menyebabkan pengendalian intern tidak dapat memberikan keyakinan mutlak.
Pengendalian intern ditujukan untuk mencapai tujuan yang saling berkaitan yaitu pelaporan keuangan, kepatuhan dan operasi.
Sistem pengendaliaan intern meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran yang diorganisasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan kehandalan data akuntansi, mendorong efisiensi untuk dipatuhinya kebijakan manajemen. Sistem pengendalian intern merupakan kebijakan, praktik, dan prosedur yang digunakan organisasi untuk mencapai empat tujuan utama :
Untuk menjaga aktiva perusahaan
Untuk memastikan akurasi dan dapat diandalkan catatan dan informasi akuntansi
Untuk mempromosikan efisiensi operasi perusahaan
Untuk mengukur kesesuaian kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen.
Berangkat dari tujuan diatas, maka sistem pengendalian intern dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu :
a) Pengendalian intern akuntansi (internal accounting control)
Pengendalian intern akuntansi meliputi persetujuan, pemisahan antara fungsi operasi, penyimpanan dan pencatatan serta pengawasan fisik atas kekayaan.
b) Pengendalian intern administrasi (internal administratife control)
Pengendalian intern administrasi meliputi peningkatan efisiensi usaha, dan mendorong dipatuhinya kebijakan pimpinan, misalnya analisis statistik, studi waktu dan gerak, program pelatihan, dan pengendalian mutu kegiatan perusahaan .

Sumber :https://oriza8.wordpress.com/artikel/pendidikan/pengendalian-intern-dalam-sistem-informasi-akuntansi/
 

3.3 Jelaskan COSO Dan COBIT

3.3 Jelaskan COSO Dan COBIT

COSO
COSO adalah singkatan dari Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission, dimana merupakan suatu inisiatif dari sektor swasta yang dibentuk pada tahun 1985. Tujuan utamanya adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan penggelapan laporan keuangan dan membuat rekomendasi untuk mengurangi kejadian tersebut.

COBIT

COBIT adalah singkatan dari Control Objective for Information and related Technology, dimana merupakan suatu panduan standar praktik manajemen teknologi informasi. Standar COBIT dikeluarkan oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA. COBIT 4.1 merupakan versi terbaru.

COBIT mendukung tata kelola TI dengan menyediakan kerangka kerja untuk mengatur keselarasan TI dengan bisnis. Selain itu, kerangka kerja juga memastikan bahwa TI memungkinkan bisnis, memaksimalkan keuntungan, resiko IT dikelola secara tepat, dan sumber daya TI digunakan secara bertanggung jawab.

Sumber :  http://ajenganugraheni.blogspot.co.id/2012/12/coso-dan-cobit.html
 

3.2 Jelaskan Hambatan Pasif dan contohnya

3.2 Jelaskan Hambatan Pasif dan contohnya

Kerentanan dan ancaman dalam suatu sistem tidak dapat dipisahkan. Hambatan pasif adalah hambatan yang disebabkan secara tidak sengaja.

Contoh ancaman pasif adalah system yang bermasalah, seperti karena bencana alam. Sistem bermasalah juga karena kegagalan-kegagalan peralatan dan komponen. Berbeda dengan hambatan aktif yang secara sengaja menghambat sistem, hambatan pasif diakibatkan oleh ketidaksengajaan. Hambatan pasif mencakupi system, termasuk gangguan alam, seperti gempa bumi, banjir, kebakaran, dan badai. Kesalahan system yang mewakili kegagalan peralatan komponen seperti kelemahan disk, kekurangan tenaga, dan sebagainya. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan pada hambatan pasif yaitu pada perangkat keras dapat dilakukan dengan cara full backup data.

Sumber :  http://trirailfans.blogspot.co.id/2015/11/33-hambatan-pasif-dan-contohnya.html
 

3.1 Jelaskan Hambatan Aktif Dan Contohnya

3.1 Jelaskan Hambatan Aktif Dan Contohnya

Pengertian dari hambatan aktif adalah hambatan yang diterima oleh sistem secara langsung oleh si penghambat tersebut. Hambatan aktif sendiri dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dalam melakukan sebuah pekerjaan dan menyalahgunakan prosedur yang ada.

Contoh hambatan aktif yang biasa terjadi :
Penggantian berkas secara langsung
Manipulasi input
Mengubah program
Mengubah file secara langsung
Pencurian data
Sabotase
Pencurian atau penyalahgunaan sumber sistem
Cara utama untuk mencegah hambatan aktif adalah dengan menerapkan tahap-tahap pengendalian akses yaitu pengedalian lokasi, akses sistem dan akses file.

Sumber : http://mutiarajunita.blogspot.co.id/2015/12/hambatan-aktif-dan-contohnya.html
 

2.5 Pengertian DFD Dan Contoh Gambarnya


2.5 Pengertian DFD Dan Contoh Gambarnya



Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi. 

DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem. 

DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

Menurut para Ahli  :















Contoh Gambar Data Flow Diagram






Sumber : 
febriani.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/5615/DFD.pdf

http://faisalichi.blogspot.co.id/2015/11/softskill-sistem-informasi-akuntansi-25.html
 

2.4 Gambarkan Simbol Simbol Tambahan Dan Artinya

 

2.3 Simbol Simbol Pemrosesan Dan Artinya

2.3 Simbol Simbol Pemrosesan Dan Artinya


Symbol process
Simbol yang menunjukkan pengolahan yang dilakukan oleh komputer.


Symbol manual operation
Simbol yang menunjukan pengolahan yang tidak dilakukan oleh komputer.


Symbol decision
Simbol untuk kondisi yang akan menghasilkan beberapa kemungkinan jawaban atau aksi.


Symbol predefined process
Simbol untuk mempersiapkan penyimpanan yang akan digunakan sebagai tempat pengolahan didalam storage.


Symbol terminal
Simbol untuk permulaan atau akhir dari suatu program.


Symbol off-line storage
Simbol yang menunjukkan bahwa data didalam simbol ini akan disimpan.


Symbol manual input
Simbol yang digunakan untuk pemasukan data secara manual on-line keyboard.


Symbol keying operation
Simbol operasi dengan menggunakan mesin yang mempunyai keyboard



 

2.2 Gambarkan Simbol Simbol Masukan Dan Artinya


2.2 Gambarkan Simbol Simbol Masukan Dan Artinya


Simbol input/output, menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya


Simbol punched card, Menyatakan input berasal dari kartu atau output di tulis ke kartu.

Simbol magnetic tape, Menyatakan input berasal dari pita magnetis atau output disimpan ke pita magnetis.


Simbol disk storage, menyatakan input berasal dari disk atau output disimpan ke disk
Sumber : http://ariskafillia.blogspot.co.id/2015/10/simbol-simbol-masukan-dan-artinya.html
 

2.1 Jelaskan Simbol-simbol Dasar Flowchart


2.1 Jelaskan Simbol-simbol Dasar Flowchart

1. Flow Direction symbol


Yaitu simbol yang digunakan untuk menghubungkan antara simbol yang satu dengan simbol yang lain. Simbol ini disebut juga connecting line.


2. Terminator Symbol

Yaitu simbol untuk permulaan (start) atau akhir (stop) dari suatu kegiatan

3. Connector Symbol


Yaitu simbol untuk keluar – masuk atau penyambungan proses dalam lembar / halaman yang sama.

4. Connector Symbol


Yaitu simbol untuk keluar – masuk atau penyambungan proses pada lembar / halaman yang berbeda.

5. Processing Symbol


Simbol yang menunjukkan pengolahan yang dilakukan oleh komputer

6.Simbol Manual Operation

Simbol yang menunjukkan pengolahan yang tidak dilakukan oleh komputer

7. Simbol Decision

Simbol pemilihan proses berdasarkan kondisi yang ada.

8. Simbol Input-Output


Simbol yang menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya

9. Simbol Manual Input


Simbol untuk pemasukan data secara manual on-line keyboard

10. Simbol Preparation

Simbol untuk mempersiapkan penyimpanan yang akan digunakan sebagai tempat pengolahan di dalam storage.

11. Simbol Predefine Proses

Simbol untuk pelaksanaan suatu bagian (sub-program)/prosedure

12. Simbol Display

Simbol yang menyatakan peralatan output yang digunakan yaitu layar, plotter, printer dan sebagainya.

13. Simbol disk and On-line Storage


Simbol yang menyatakan input yang berasal dari disk atau disimpan ke disk.

14. Simbol magnetik tape Unit

Simbol yang menyatakan input berasal dari pita magnetik atau output disimpan ke pita magnetik.

15. Simbol Punch Card

Simbol yang menyatakan bahwa input berasal dari kartu atau output ditulis ke kartu

16. Simbol Dokumen


Simbol yang menyatakan input berasal dari dokumen dalam bentuk kertas atau output dicetak ke kertas.

Sumber : http://anisatiaerlita.blogspot.co.id/2013/10/simbol-simbol-dasar-flowchart.html
 

Definisi Sistem Informasi Manajemen dan Contoh

1.5 Pengertian Sistem Informasi Manajemen dan Contoh 

Manajemen sendiri mencakup proses perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, pengarahan, dan lain-lain, dalam suatu organisasi. Sedangkan, informasi dalam satu organisasi adalah data yang diolah sedemikian rupa sehingga memiliki nilai dan arti bagi organisasi.

Dengan ini, dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sistem yang mengolah serta mengorganisasikan data dan informasi yang berguna untuk mendukung pelaksanaan tugas dalam suatu organisasi.
Perkembangan Sistem Informasi Manajemen
Pada awal perkembangan komputerisasi informasi, komputer belum mempunyai program yang berjalan secara otomatis, melainkan hanya menjalankan komando yang dimasukkan secara manual ke dalam komputer. Setelah tahun 2000’an, sistem informasi manajemen mulai berkembang sebagai satu sistem yang terintegrasi pada berbagai induk perusahaan dan cabang-cabangnya.

Sistem tersebut kemudian dibentuk dalam sistem informasi berbasis komputer (Computer Based Information System). Hingga kini, sistem informasi berjalan secara terintegrasi dan berjalan secara otomatis.

SIM sendiri mempunyai elemen-elemen fisik yang dibutuhkan untuk kelancaran sistem yang digunakan, yaitu perangkat keras komputer, perangkat lunak, yaitu perangkat lunak sistem umum, perangkat lunak terapan umum, serta program aplikasi.
Selanjutnya, dalam SIM terdapat database dan prosedur pelaksanaan sistem manajemen perusahaan dan tentunya, petugas yang mengoperasikan semua sistem tersebut.

Pengertian, Fungsi dan Contoh Sistem Informasi Manajemen

Fungsi Sistem Informasi ManajemenFungsi utama diterapkannya sistem infomasi manajemen dalam suatu organisasi adalah sebagai berikut:
  1. Mempermudah pihak manajemen untuk melakukan perencanaan, pengawasan, pengarahan dan pendelegasian kerja kepada semua departemen yang memiliki hubungan komando atau koordinasi dengannya.
  2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas data yang tersaji akurat dan tepat waktu.
  3. Meningkatkan produktifitas dan penghematan biaya dalam suatu organisasi.
  4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia karena unit sistem kerja yang terkoordinir dan sistematis.

Contoh Sistem Informasi Manajemen
Beberapa contoh kongkrit penerapan sistem informasi manajemen adalah sebagai berikut:

1. Enterprise Resource Planning (ERP)
Sistem ERP ini biasanya digunakan oleh sejumlah perusahaan besar dalam mengelola manajemen dan melakukan pengawasan yang saling terintegrasi terhadap unit bidang kerja Keuangan, Accounting, Sumber Daya Manusia,Pemasaran, Operasional, dan Pengelolaan Persediaan.  

2. Supply Chain Management (SCM)
Sistem SCM ini sangaat bermanfaat bagi pihak manajemen dimana data data yang disajikan terintegrasi mengenai manajemen suplai bahan baku, mulai dari pemasok, produsen, pengecer hingga konsumen akhir.

3. Transaction Processing System (TPS)
TPS ini berguna untuk proses data dalam jumlah yang besar dengan transaksi bisnis yang rutin. Program ini biasa diaplikasikan untuk manajemen gaji dan inventaris. Contohnya adalah aplikasi yang digunakan untuk Bantuan Keuangan Desa Pemprov Jawa Timur.

4. Office Automation System (OAS)
Sistem aplikasi ini berguna untuk melancarkan komunikasi antar departemen dalam suatu perusahaan dengan cara mengintegrasikan server-server komputer pada setiap user di perusahaan. Contohnya adalah email.

5. Knowledge Work System (KWS)
Sistem informasi KWS ini mengintegrasikan satu pengetahuan baru ke dalam organisasi. Dengan ini, diharapkan para tenaga ahli dapat menerapkannya dalam pekerjaan mereka.

6. Informatic Management System (IMS)
IMS berfungsi untuk mendukung spektrum tugas-tugas dalam organisasi, yang juga dapat digunakan untuk membantu menganalisa pembuatan keputusan. Sistem ini juga dapat menyatukan beberapa fungsi informasi dengan program komputerisasi, seperti e-procurement.

7. Decision Support System (DSS)
Sistem ini membantu para manajer dalam mengambil keputusan dengan cara mengamati lingkungan dalam perusahaan. Contohnya, Link Elektronik di sekolah Tunas Bangsa, yang mengamati jumlah pendapatan atau pendaftaran siswa baru setiap tahun.

8. Expert System (ES) dan Artificial Intelligent (A.I.)
Sistem ini pada dasarnya menggunakan kecerdasan buatan untuk menganalisa pemecahan masalah dengan menggunakan pengetahuan tenaga ahli yang telah diprogram ke dalamnya. Contohnya, sistem jadwal mekanik.

9. Group Decision Support System (GDSS) dan Computer-Support Collaborative Work System (CSCWS)
Serupa dengan DSS, tetapi GDSS mencari solusi lewat pengumpulan pengetahuan dalam satu kelompok, bukan per individu. Biasanya berbentuk kuesioner, konsultasi, dan skenario. Contohnya adalah e-government.

10. Executive Support System (ESS)
Sistem ini membantu manajer dalam berinteraksi dengan lingkungan perusahaan dengan berpegang pada grafik dan pendukung komunikasi lainnya.

Daftar Pustaka :
http://www.kembar.pro/2016/01/pengertian-fungsi-dan-contoh-sistem-informasi-manajemen.html

     

    Definisi Sistem Informasi Akuntansi dan Contoh

    1.4 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

    Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
    Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah Sistem Informasi.
    Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
    ·         SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
    ·         Berpegang pada prosedur yang relatif standar
    ·         Menangani data rinci
    ·         Berfokus historis
    ·         Menyediakan informasi pemecahan minimal
    Fungsi penting yang dibentuk Sistem Informasi Akuntansi pada sebuah organisasi antara lain :
    ·         Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
    ·         Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
    ·         Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
    Subsistem Sistem Informasi Akuntansi memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
    Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari 3 subsistem:
    ·         Sistem pemrosesan transaksi, mendukung proses operasi bisnis harian.
    ·         Sistem buku besar/pelaporan keuangan, menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
    ·         Sistem pelaporan manajemen, yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.
    Berbagai transaksi non keuangan yang tidak bisa diproses oleh Sistem Informasi Akuntansi biasa, diproses oleh Sistem Informasi Manajemen. Adapun perbedaan keduanya adalah :
    ·         SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan
    ·         SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi
    Sebuah Sistem Informasi Akuntansi menambah nilai dengan cara:
    ·         Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
    ·         Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
    ·         Meningkatkan efisiensi
    ·         Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
    ·         Meningkatkan sharing knowledge
    ·         Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
    2 komponen Sistem Informasi Akuntansi antara lain :
    ·         Spesialis Informasi
    ·         Akuntan

    Contoh Sistem Informasi Akuntansi sebagai pusat informasi perusahaan:
    ·         Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
    ·         Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
    Kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.
    Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :
    ·         Pentingnya komunikasi antar departemen yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan.
    ·         Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan.
    Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Akuntansi dibedakan menjadi 2, yaitu :
    ·         Informasi Akuntansi keuangan, berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
    ·         Informasi Akuntansi Manajemen, berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.
    Sistem informasi adalah serangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna.
    Adapun kerangka kerja sistem informasi dibagi menjadi 2 yang utama yaitu : Sistem Informasi Manajemen dan Sistem Informasi Akuntansi
    Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah Sistem Informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah Sistem Informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
    ·         Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
    ·         Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
    ·         Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
    Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
    SIA terdiri dari 3 subsistem:
    ·         Sistem pemrosesan transaksi
    mendukung proses operasi bisnis harian.
    ·         Sistem buku besar/ pelaporan keuangan
    menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
    ·         Sistem pelaporan manajemen
    yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.
    Untuk memahami bagaimana SIA bekerja, perlu untuk menjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut :
    ·         Bagaimana mengoleksi data yang berkaitan dengan aktivitas dan transaksi organisasi?
    ·         Bagaimana mentransformasi data kedalam informasi sehingga manajemen dapat menggunakan untuk menjalankan organisasi?
    ·         Bagaimana menjamin ketersediaan, keandalan, keakuratan informasi ?
    Sebuah SIA menambah nilai dengan cara:
    ·         Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
    ·         Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
    ·         Meningkatkan efisiensi
    ·         Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
    ·         Meningkatkan sharing knowledge
    ·         menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan

    Daftar Pustaka :
    http://shienaanan.blogspot.co.id/2013/01/pengertian-sistem-informasi-akuntansi.html
     

    Definisi Akuntansi dan Contoh

    1.3 Pengertian Akuntansi
    Pengertian sistem akuntansi dengan sistem tidak jauh berbeda, hanya saja dalam akuntansi dikaitkan dengan aktifitas-aktifitas pencatatan akuntansi. Berikut ini beberapa pengertian sistem akuntansi dari berbagai sumber.
    Sistem Akuntansi adalah daftar kronologis pemegang buku untuk debit terkait dan kredit dari bisnis; merupakan bagian dari buku rekening – Thesaurus –
    1. cara tertentu di mana perusahaan atau catatan organisasi dan melaporkan informasi keuangan.
    2. kumpulan prinsip dan metode yang digunakan oleh organisasi untuk merekam dan melaporkan informasi keuangan.
    3. program komputer atau seperangkat peralatan komputer dan perangkat lunak yang digunakan untuk menjaga akun.
    Jadi bisa disimpulkan Sistem akuntansi terdiri dari catatan manual atau komputerisasi transaksi keuangan untuk tujuan rekaman, mengkategorikan, menganalisis dan melaporkan informasi manajemen keuangan yang tepat waktu. Ketika memilih sebuah sistem akuntansi, pahami kebutuhan dan kategori sistem akuntansi dan fitur yang tersedia terlebih dahulu.

    Contoh Sistem akuntansi

    Berikut ini adalah beberapa contoh dari sistem akuntansi yang diterapkan didalam akuntansi:

    Akuntansi manajemen

    Tujuan dari akuntansi manajerial adalah untuk memberikan manajer dengan informasi untuk merencanakan, mengendalikan dan mengelola operasi bisnis. Ini menyediakan manajemen dengan informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan penting tentang bisnis.
    Salah satu jenis sistem akuntansi manajerial adalah akuntansi biaya. Biaya sistem akuntansi rekor biaya aktual yang dikeluarkan dalam memberikan produk atau layanan, membandingkan biaya-biaya untuk biaya standar atau direncanakan dan menyoroti varians untuk penyelidikan dan menindaklanjuti. sistem akuntansi manajerial lain adalah akuntansi ramping.
    Akuntansi ramping melibatkan pemeriksaan proses dan hasil terkait untuk menentukan bagaimana untuk menciptakan nilai lebih untuk biaya kurang, menghilangkan pemborosan sumber daya.

    Akuntansi Persediaan (Inventory Accounting)

    sistem akuntansi persediaan digunakan untuk merencanakan dan melacak tingkat persediaan, dan kegiatan inventarisasi terkait. Salah satu sistem persediaan umum adalah kode bar pelacakan. Setiap item persediaan ditandai dengan kode bar.
    Sebagai barang inventaris dibawa ke gudang atau pindah dari gudang, kode bar yang dipindai untuk menambah atau mengurangi persediaan. sistem bar code juga dapat digunakan untuk melacak untuk dan account untuk item seperti yang berpindah-pindah di sebuah gudang.
    Tipe lain dari sistem akuntansi persediaan adalah RFID, sebuah teknologi baru yang akan melihat diperluas digunakan. Jenis sistem, lebih maju dari bar coding, memiliki perangkat pada setiap item persediaan yang memancarkan sinyal.
    Kita dapat mendeteksi sinyal dan melacak persediaan. Tidak seperti bar coding, sistem ini dapat melacak gerakan yang sebenarnya dari persediaan secara real time ketika bergerak di sekitar gudang.

    Akuntansi industri-spesifik

    sistem akuntansi juga mencakup aplikasi industri-spesifik. Sebuah sistem akuntansi ritel, misalnya, memiliki kebutuhan yang berbeda dibandingkan industri lain. Penjualan ditangkap pada titik penjualan menggunakan point-of-sale cash register yang terkomputerisasi.
    Ketika item dijual, sistem akuntansi ritel harus melacak dan benar melaporkan markdown barang dagangan. software akuntansi hukum memiliki persyaratan khusus lain juga, termasuk pelacakan waktu yang dihabiskan oleh pengacara, jumlah dolar dari waktu ditagih keluar berdasarkan tarif per jam dan tingkat pemanfaatan masing-masing pengacara. Tingkat pemanfaatan adalah persen dari waktu seseorang menghabiskan yang ditagih sebagai lawan administrasi.

    Akuntansi Non-Profit

    Tidak-untuk-laba akuntansi memiliki set sendiri yang spesifik dari persyaratan pelaporan. Misalnya, dana harus dilacak sehingga sumbangan ditunjuk untuk tujuan tertentu dengan benar menghabiskan. Perangkat lunak ini juga harus mampu menghasilkan laporan donasi yang melaporkan jumlah disumbangkan oleh donor individu.

    Daftar Pustaka :
    http://rocketmanajemen.com/sistem-akuntansi/